Minggu, 28 Desember 2025

SMP Negeri 3 Wangon dalam Festifal Rewanda Bojana 2025



SMP Negeri 3 Wangon dalam Festifal Rewanda Bojana 2025

Merawat Tradisi, Menanamkan Nilai,  dan Menguatkan Identitas Budaya


Pagi di desa Cikakak terasa lebih hidup daripada biasanya tepatnya di hari Minggu 26 Oktober 2025. Udara yang lembap membawa aroma dedaunan hutan pinus, sementara suara kera yang bersahutan dari pepohonan mengiringi masyarakat dan para peserta yang mulai berdatangan. Di antara keramaian itu,  ada barisan siswa, guru, dan tenaga kependidikan SMP Negeri 3 Wangon.

Mereka datang bukan sekadar sebagai tamu, tetapi sebagai bagian dari denyut nadi budaya itu sendiri mengambil peran dalam Festival Rewanda Bojana, sebuah tradisi festifal tahunan yang telah menjadi simbol hubungan harmonis antara manusia dan alam, khususnya dengan kawanan kera penghuni sekitar Masjid Saka Tunggal, masjid bersejarah yang terletak di desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas.

Festival ini merupakan momentum pelestarian budaya sekaligus implementasi nyata kegiatan 7 KAIH, terutama unsur bermasyarakat, yang mengajak peserta didik untuk mengenali serta terlibat dalam praktik budaya lokal yang mengandung nilai kebersamaan dan gotong royong.

Tepat pukul sembilan pagi, kirab budaya dimulai. Para siswa SMP Negeri 3 Wangon membawa gunungan buah, sayur, dan pala pendem yang tertata rapi menyerupai gunung kecil simbol kesuburan, kemakmuran, dan rasa syukur atas rezeki bumi. Gunungan ini nantinya akan diperuntukkan kepada kera- kera yang tinggal bebas di kawasan Masjid Saka Tunggal Cikakak sebagai bentuk sedekah dan tradisi.

Barisan kirab bergerak pelan namun mantap, menyusuri jalan desa bersama para peserta lainnya. Langkah mereka terasa seperti denyut tradisi yang terus mengalir, seolah menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Sepanjang perjalanan, masyarakat menyambut dengan antusias, mengabadikan momen, dan memberikan dukungan penuh. Kirab ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka. Bagi peserta didik, aktivitas ini menjadi pengalaman belajar tak tertulis: tentang syukur, kerukunan, dan pentingnya menjaga warisan budaya.

Sebelum prosesi puncak sedekah gunungan dilaksanakan, panggung budaya di area Masjid Saka Tunggal dipenuhi tepuk tangan. Gerak para penari yang luwes dan ritmis berpadu dengan iringan musik tradisional, menghadirkan suasana yang seolah memanggil kembali jejak masa silam. Warna-warni kostum penari pun menambah keindahan visual, mempertegas identitas budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat. Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi pengingat bahwa seni tradisional perlu terus dirawat oleh generasi muda agar tidak pudar ditelan zaman.

Setelah tarian selesai, tibalah momen yang paling ditunggu. Gunungan buah, sayur, dan pala pendem dari rombongan SMP Negeri 3 Wangon dan gunungan dari peserta lainnya dibawa menuju area yang telah disediakan panitia. Ketika gunungan ditempatkan, kawanan kera mulai turun dari pepohonan. Suasana menjadi riuh namun khidmat.

Keterlibatan SMP Negeri 3 Wangon bukan sekadar mengikuti festival, tetapi sebuah proses pendidikan karakter yang kaya pengalaman. Melalui kegiatan ini, siswa mendapatkan pembelajaran nyata di luar kelas, seperti: memahami nilai syukur dan berbagi, mengenali tradisi lokal sebagai identitas budaya, belajar berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat, serta menyadari pentingnya kelestarian satwa dan alam. Kepala sekolah, guru, dan seluruh tenaga kependidikan berkomitmen membawa peserta didik untuk tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter, berbudaya, dan berdaya sosial.

Festival Rewanda Bojana 2025 menjadi catatan berharga bagi SMP Negeri 3 Wangon. Partisipasi penuh semangat dari seluruh warga sekolah menggambarkan bahwa pendidikan sejati tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga melalui perjumpaan dengan budaya, sejarah, dan alam. Melalui festival ini, sekolah kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang aktif melestarikan tradisi serta membentuk generasi muda yang berkarakter dan berbudaya. Tahun ini bukan hanya menjadi momentum perayaan, tetapi juga langkah kokoh menuju masa depan di mana budaya lokal tetap hidup dan menginspirasi.

Festival budaya tidak hanya berfungsi sebagai ruang pelestarian tradisi, namun juga sebagai medium pendidikan karakter yang menjembatani generasi muda dengan kearifan lokal. Inilah yang tercermin dalam keikutsertaan SMP Negeri 3 Wangon pada kegiatan tahunan Festival Rewanda Bojana, yang diselenggarakan pada 26 Oktober 2025 di kawasan Cagar Budaya Masjid Saka Tunggal Cikakak Wangon Banyumas.


Penulis:

Oleh: Murniasih, S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah SMPN 3 Wangon




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SMP Negeri 3 Wangon dalam Festifal Rewanda Bojana 2025

SMP Negeri 3 Wangon dalam Festifal Rewanda Bojana 2025 Merawat Tradisi, Menanamkan Nilai,  dan Menguatkan Identitas Budaya Pagi di desa Ci...